PENCAKAR DIMALAM HARI
CERPEN
: PUAN AGNIYAH RAHMAH
Suatu malam Dodi sedang
nonton TV ditemani kakaknya [ Dodo ] yang bermain game.
Beberapa kali Dodi kesal
karna suara game kakaknya yang berisik, beberapa saat kemudian Dodi mendengar
suara “ KREKK KREKK” Dodi benar benar terganggu dengan suara aneh itu.
*Kak Dodo bisa gak suara
gamenya gak usah yang bunyinya aneh banget itu
*Maksudnya aneh gimana
Dodi, kan kamu juga udah biasa denger dan lagi gak pernah itu kamu bilang aneh
kecuali saat ini
*Kok kakak gak tau sich
itu yang bunyi “ KREKK KREKK “
*Dodi.. Dodi mana ada
bunyi SOUND game kakak yang seperti
itu
*Aku gak percaya
*Kalau gitu kakak dengerin
kamu ya..
Dodi mendengar SOUND game kakaknya, namun tak ada satupun
terdengar sama dengan suara yang tadi ia dengar. Dodi mulai takut dan juga
bingung.
Beberapa saat setelah hal
Dodi kembali mendengar suara itu dan kali ini Dodo ikut mendengarnya. Dodo
bertanya tanya dalam hatinya
“Apa mungkin ini suara
yang tadi didengar oleh Dodi?, kok sepertinya asing terdengar sih. Beberapa
waktu lalu gak ada kok bunyi seperti ini dirumah”
Hari minggu Dodi dan Dodo
berada didapur menemani ibunya yang sedang memasak sarapan. Dodi teringat suara
semalam dan berniat bertanya pada ibunya, Dodi pun memulai pembicaraan.
*Bu.. tadi malam Dodi
mendengar suara aneh dan jarang terdengar.
*Dodi dengar suara kayak
gimana sayang... balas ibu sambil menggoreng nasi.
*Gini bu “ KREKK KREKK “
*Suara itu adalah suara
cakaran Dodi, biarkan saja mungkin Cuma beberapa hari.
Walaupun Dodi sudah
mendapat penjelasan dari Ibu, Dodi tetap bingung dan berkata dalam hati “ Mana
ada orang yang mencakar malam hari, lagipun siapa juga yang ia cakar?”. Sangking
bingungnya Dodi ia pun sampai berhayal menangkap pencakar itu.
Lamunan Dodi terhenti
ketika mencium aroma nasi goreng buatan Ibu. Keluarga Dodi sarapan bersama dengan
canda karna Dodi yang begitu lahap makan sehingga sampai 3 piring mampu ia
habiskan.” Benar benar enak “ kata Dodi dengan mulut penuh, semua tawa meledak
dan diakhiri nasihat lembut Ibu.
Setelah sarapan Dodo
mengajak Dodi untuk bermain ketaman sambil bermain sepeda. Mereka pergi setelah
pamitan pada Ibu dan Ayah di ruang keluarga.
Setelah mengambil sepeda
digarasi, pandangan Dodi tertuju pada cakaran disalah satu bagian luar garasi.
Dodi dengan suara keras memanggil Dodo yang berada diluar pagar rumah sebelah.
*Do.. kak Dodo sini.....
*Ada apa Dodi.... teriak
Dodo seraya memarkir sepedanya dan menuu ke garasi.
Setelah tiba Dodi
memperlihatkan cakaran itu pada Dodo yang cukup penasaran.
*Kak coba lihat ada
cakaran didinding luar garasi
*Apa suara cakaran ini
yang tadi malam terdengar ?
*Sepertinya iya kak
*Sebenarnya siapa sih berani
masuk kedalam pagar kita hanya untuk mencakar dinding luar garasi kita.
*Iya kak nyebelin amat
*Sudahlah dek ingatkan
kata Ibu palingan cuma semalam aja cakaran itu. Kita lanjut aja ketaman
Mereka membuang jauh
emosinya dan melanjutkan perjalanan ketaman, setibanya di tempat tujuan mereka
memarkir sepedanya baik baik dan duduk didekat air mancur taman.
Beberapa menit berbincang
Dodo memutuskan untuk membeli minuman karna haus, tak lupa pula Dodi menitip
pada Dodo karna ingin malas gerak.
Dodo datang dengan 2
minuman belanjaannya, terlihat Dodi yang sedang berbaring dikursi taman. Dodi
memperbaiki posisinya setelah melihat kedatangan Dodo.
Saat bercerita kembali
datang seekor kucing hitam yang menghampirinya. Dodo mengambil kucing itu dan
meletakkan diatas pangkuan dirinya. Dodi yang sedang minum mencoba tidak
memedulikan kucing itu. Kelucuan yang dimiliki kucing itu membuat Dodi tak
tahan dan mengambilnya dari pangkuan Dodo.
Dodi beberapa kali seperti
gila karna mengajak kucing itu bicara “ hai kucing mau gak ke water park sama
keluargaku?” Dodo yang melihatnya dengan jarak sangat dekat hanya bisa
mengerutkan dahi.
Mereka pulang ketika jam
ditangan Dodo menunjukan pukul 08.49 WITA . Sesampainya dirumah terlihat
ayah yang sedang baca koran dengan kopi disampingnya. Mereka berdua memarkir
sepeda digarasi dan langsung kedapur untuk minum mengambil air dan buah. Dodo
dan Dodi menghampiri ibu yang sedang duduk sendirian menonton TV. Melihat buah yang diletakkan oleh Dodi
dimeja Ibu ikut memakannya bersama kedua anaknya itu.
Malam hari seperti biasa
Dodo menemani Dodi yang menonton TV, sekali lagi terdengar suara aneh itu namun mereka tetap tidak
menghiraukannya karna yakin hanya beberapa saat saja.
Malam demi malam terus
berlalu tetapi suara cakaran itu masih saja terdengar 4 malam berturut turut.
Esok pagi di hari kamis
Dodo dan Dodi berangkat sekolah dengan naik bus sekolah mereka yang memang
sudah salah satu bagian disekolah dari dulu hingga kini.
Dodo lebih tinggi 1 kelas
dibanding Dodi yang masih kelas 2 SD.
Pulang sekolah mereka
berdua bercerita dengan beberapa kakakn kelas. Dodi menceritakan cerita horor
yang ia nonton semalam diacara TV , beberapa kali Dodi ingin menceritakan cerita
horor cakaran misteri dirumahnya namun Dodo melarangnya dengan alasan agar
kakak kelas tidak ikut campur dalam masalah ini.
Dalam bus sekolah untuk
pulang mereka berbincang tentang cakaran malam hari dirumahnya itu dan mereka
berencana untuk menyelidikinya nanti malam.
Tiba dirumah pukul 13.13 WITA , mereka menyiapkan barang untuk menangkap pencakar itu tanpa diketahui oleh
Ibu yang asyik membaca buku resep memasak.
Pertama mereka menyiapkan
center guna menerangi dan memperjelas
suasana dimalam gelap nanti .
Mereka memakai jala
pancing Ayahnya untuk menjebak pencakar itu, tak lupa membawa 2 stick golf
untuk berjaga jaga jikalau pencakar melawan.
Seusai melaksanakan apa
yang wajib mereka kerjakan dimaghrib hari mereka memperbaiki alat yang telah
mereka siapkan sejak tadi, makan malam dan menonton sambil menunggu suara
cakaran itu. VOLUME acara itu sengaja mereka perkecil agar suara
cakarannya lebih terdengar dan mereka bisa lebih tahu kapan waktu menyelidiki
yang tepat.
Suara itu mulai terdengar
Dodo dan Dodi pergi kekamar untuk mengambil persiapan mereka.
Mereka keluar dengan
sangat pelan sampai sentakan kakinya pun tak terdengar , Ibu melihat kelakuan
mereka tetapi ibu hanya tersenyum dan membiarkannya.
Sesampainya didekat garasi
Dodo menyenter bagian depan diluar garasi yang hampir penuh dengan cakaran. Tak
ada yang mereka lihat disitu jadi mereka kembali masuk dan meminum susu untuk
menunggu dan menambah energi mereka.
Suara itu kembali
terdenger mereka segera lari membawa perlengkapannya keluar dan menyenter
bagian depan diluar garasi sekali lagi.
Tak ada juga yang
terlihat, tiba tiba rumput bergoyang seakan ada yang bersembunyi mereka waspada
dan bersembunyi agar tak kelihatan.
Tatapan mereka tertuju
pada rumput itu. Terdengar sekali lagi suara cakaran itu mereka keluar dengan
perlahan dan menangkap pencakar itu.
*Apaaaaa???? Pencakar
misteri itu hanyalah seokor kucing.
Kata Dodi dan Dodo dengan suara yang sangat besar dan penuh emosi.
*Tunggu dulu Kak bukankah
itu kucing yang kita lihat ditaman waktu hari minggu ?
* Oiya itu adalah
kucingnya
*Kalau gitu kita mau apa
in dong ....
*Kita titip ketempat
penitipan hewan mumpung kucingnya masih jinak. Kata ibu tiba tiba
* Ibu bikin kaget saja
* Ibu bikin kaget saja
*Kalau gitu besok pulang
sekolah kita pergi ya Bu...
Esoknya sepulang sekolah
mereka berdua dan Ibunya pergi ke tempat penitipan hewan agar hewan itu tak
menjadi hewan liar dan kesehatannya
lebih terjaga. Cakaran didinding garasi depan rumah mereka
diperbaiki di hari libur.
Dodo dan Dodi biasa
menjenguk kucing itu kalau sempat, hingga akhirnya dipelihara oleh seorang
wanita.
Ibu bangga terhadap mereka
berdua karna sudah berani membongkar sesuatu yang mengganggu tapi demi kebaikan
dan cara yang baik pula. Sebagai
hadiah untuk Dodi dan Dodo mereka diajak Ibu keWater Park minggu depan.
Semenjak hari itu tak ada
lagi cakaran dan suara aneh yang menggangu Dodi menonton TV, Dodo juga lebih senang bermain game karna sudah tak dimarahi lagi oleh Dodi
karna suara aneh.
.........................
thank you JJJ........................
SDN 24 MACANANG
CERPENJ
PENCAKAR DIMALAM
HARI
-----
MENJADI DETEKTIF
DARI KECIL
No comments:
Post a Comment