Monday, February 11, 2019

CERPEN SD


PENCAKAR DIMALAM HARI
        CERPEN  : PUAN AGNIYAH RAHMAH                                                                           

Suatu malam Dodi sedang nonton TV ditemani kakaknya [ Dodo ] yang bermain game.
Beberapa kali Dodi kesal karna suara game kakaknya yang berisik, beberapa saat kemudian Dodi mendengar suara “ KREKK KREKK” Dodi benar benar terganggu dengan suara aneh itu.
*Kak Dodo bisa gak suara gamenya gak usah yang bunyinya aneh banget itu
*Maksudnya aneh gimana Dodi, kan kamu juga udah biasa denger dan lagi gak pernah itu kamu bilang aneh kecuali saat ini
*Kok kakak gak tau sich itu yang bunyi “ KREKK KREKK “
*Dodi.. Dodi mana ada bunyi SOUND game kakak yang seperti itu
*Aku gak percaya
*Kalau gitu kakak dengerin kamu ya..
Dodi mendengar SOUND game kakaknya, namun tak ada satupun terdengar sama dengan suara yang tadi ia dengar. Dodi mulai takut dan juga bingung.
Beberapa saat setelah hal Dodi kembali mendengar suara itu dan kali ini Dodo ikut mendengarnya. Dodo bertanya tanya dalam hatinya                    
“Apa mungkin ini suara yang tadi didengar oleh Dodi?, kok sepertinya asing terdengar sih. Beberapa waktu lalu gak ada kok bunyi seperti ini dirumah”
Hari minggu Dodi dan Dodo berada didapur menemani ibunya yang sedang memasak sarapan. Dodi teringat suara semalam dan berniat bertanya pada ibunya, Dodi pun memulai pembicaraan.
*Bu.. tadi malam Dodi mendengar suara aneh dan jarang terdengar.
*Dodi dengar suara kayak gimana sayang... balas ibu sambil menggoreng nasi.
*Gini bu “ KREKK KREKK “
*Suara itu adalah suara cakaran Dodi, biarkan saja mungkin Cuma beberapa hari.
Walaupun Dodi sudah mendapat penjelasan dari Ibu, Dodi tetap bingung dan berkata dalam hati “ Mana ada orang yang mencakar malam hari, lagipun siapa juga yang ia cakar?”. Sangking bingungnya Dodi ia pun sampai berhayal menangkap pencakar itu.
Lamunan Dodi terhenti ketika mencium aroma nasi goreng buatan Ibu.       Keluarga Dodi sarapan bersama dengan canda karna Dodi yang begitu lahap makan sehingga sampai 3 piring mampu ia habiskan.” Benar benar enak “ kata Dodi dengan mulut penuh, semua tawa meledak dan diakhiri nasihat lembut Ibu.
Setelah sarapan Dodo mengajak Dodi untuk bermain ketaman sambil bermain sepeda. Mereka pergi setelah pamitan pada Ibu dan Ayah di ruang keluarga.
Setelah mengambil sepeda digarasi, pandangan Dodi tertuju pada cakaran disalah satu bagian luar garasi. Dodi dengan suara keras memanggil Dodo yang berada diluar pagar rumah sebelah.
*Do.. kak Dodo sini.....
*Ada apa Dodi.... teriak Dodo seraya memarkir sepedanya dan menuu ke garasi.
Setelah tiba Dodi memperlihatkan cakaran itu pada Dodo yang cukup penasaran.
*Kak coba lihat ada cakaran didinding luar garasi
*Apa suara cakaran ini yang tadi malam terdengar ?
*Sepertinya iya kak
*Sebenarnya siapa sih berani masuk kedalam pagar kita hanya untuk mencakar dinding luar garasi kita.
*Iya kak nyebelin amat
*Sudahlah dek ingatkan kata Ibu palingan cuma semalam aja cakaran itu. Kita lanjut aja ketaman
Mereka membuang jauh emosinya dan melanjutkan perjalanan ketaman, setibanya di tempat tujuan mereka memarkir sepedanya baik baik dan duduk didekat air mancur taman.
Beberapa menit berbincang Dodo memutuskan untuk membeli minuman karna haus, tak lupa pula Dodi menitip pada Dodo karna ingin malas gerak.
Dodo datang dengan 2 minuman belanjaannya, terlihat Dodi yang sedang berbaring dikursi taman. Dodi memperbaiki posisinya setelah melihat kedatangan Dodo.
Saat bercerita kembali datang seekor kucing hitam yang menghampirinya. Dodo mengambil kucing itu dan meletakkan diatas pangkuan dirinya. Dodi yang sedang minum mencoba tidak memedulikan kucing itu. Kelucuan yang dimiliki kucing itu membuat Dodi tak tahan dan mengambilnya dari pangkuan Dodo.
Dodi beberapa kali seperti gila karna mengajak kucing itu bicara “ hai kucing mau gak ke water park sama keluargaku?” Dodo yang melihatnya dengan jarak sangat dekat hanya bisa mengerutkan dahi.
Mereka pulang ketika jam ditangan Dodo menunjukan pukul 08.49 WITA .     Sesampainya dirumah terlihat ayah yang sedang baca koran dengan kopi disampingnya. Mereka berdua memarkir sepeda digarasi dan langsung kedapur untuk minum mengambil air dan buah. Dodo dan Dodi menghampiri ibu yang sedang duduk sendirian menonton TV. Melihat buah yang diletakkan oleh Dodi dimeja Ibu ikut memakannya bersama kedua anaknya itu.
Malam hari seperti biasa Dodo menemani Dodi yang menonton TV, sekali lagi terdengar suara aneh itu namun mereka tetap tidak menghiraukannya karna yakin hanya beberapa saat saja.
Malam demi malam terus berlalu tetapi suara cakaran itu masih saja terdengar 4 malam berturut turut.
Esok pagi di hari kamis Dodo dan Dodi berangkat sekolah dengan naik bus sekolah mereka yang memang sudah salah satu bagian disekolah dari dulu hingga kini.
Dodo lebih tinggi 1 kelas dibanding Dodi yang masih kelas 2 SD.
Pulang sekolah mereka berdua bercerita dengan beberapa kakakn kelas. Dodi menceritakan cerita horor yang ia nonton semalam diacara TV , beberapa kali Dodi ingin menceritakan cerita horor cakaran misteri dirumahnya namun Dodo melarangnya dengan alasan agar kakak kelas tidak ikut campur dalam masalah ini.
Dalam bus sekolah untuk pulang mereka berbincang tentang cakaran malam hari dirumahnya itu dan mereka berencana untuk menyelidikinya nanti malam.
Tiba dirumah pukul 13.13 WITA , mereka menyiapkan barang untuk menangkap pencakar itu tanpa diketahui oleh Ibu yang asyik membaca buku resep memasak.
Pertama mereka menyiapkan center guna  menerangi dan memperjelas suasana dimalam gelap nanti .
Mereka memakai jala pancing Ayahnya untuk menjebak pencakar itu, tak lupa membawa 2 stick golf untuk berjaga jaga jikalau pencakar melawan.
Seusai melaksanakan apa yang wajib mereka kerjakan dimaghrib hari mereka memperbaiki alat yang telah mereka siapkan sejak tadi, makan malam dan menonton sambil menunggu suara cakaran itu. VOLUME acara itu sengaja mereka perkecil agar suara cakarannya lebih terdengar dan mereka bisa lebih tahu kapan waktu menyelidiki yang tepat.
Suara itu mulai terdengar Dodo dan Dodi pergi kekamar untuk mengambil persiapan mereka.
Mereka keluar dengan sangat pelan sampai sentakan kakinya pun tak terdengar , Ibu melihat kelakuan mereka tetapi ibu hanya tersenyum dan membiarkannya.
Sesampainya didekat garasi Dodo menyenter bagian depan diluar garasi yang hampir penuh dengan cakaran. Tak ada yang mereka lihat disitu jadi mereka kembali masuk dan meminum susu untuk menunggu dan menambah energi mereka.
Suara itu kembali terdenger mereka segera lari membawa perlengkapannya keluar dan menyenter bagian depan diluar garasi sekali lagi.
Tak ada juga yang terlihat, tiba tiba rumput bergoyang seakan ada yang bersembunyi mereka waspada dan bersembunyi agar tak kelihatan.
Tatapan mereka tertuju pada rumput itu. Terdengar sekali lagi suara cakaran itu mereka keluar dengan perlahan dan menangkap pencakar itu.
*Apaaaaa???? Pencakar misteri itu hanyalah seokor kucing.     Kata Dodi dan Dodo dengan suara yang sangat besar dan penuh emosi.
*Tunggu dulu Kak bukankah itu kucing yang kita lihat ditaman waktu hari minggu ?
* Oiya itu adalah kucingnya
*Kalau gitu kita mau apa in dong ....
*Kita titip ketempat penitipan hewan mumpung kucingnya masih jinak.       Kata ibu tiba tiba
* Ibu bikin kaget saja
*Kalau gitu besok pulang sekolah kita pergi ya Bu...
Esoknya sepulang sekolah mereka berdua dan Ibunya pergi ke tempat penitipan hewan agar hewan itu tak menjadi hewan liar dan kesehatannya
lebih terjaga. Cakaran didinding garasi depan rumah mereka diperbaiki di hari libur.
Dodo dan Dodi biasa menjenguk kucing itu kalau sempat, hingga akhirnya dipelihara oleh seorang wanita.
Ibu bangga terhadap mereka berdua karna sudah berani membongkar sesuatu yang mengganggu tapi demi kebaikan dan cara yang baik pula.     Sebagai hadiah untuk Dodi dan Dodo mereka diajak Ibu keWater Park minggu depan.
Semenjak hari itu tak ada lagi cakaran dan suara aneh yang menggangu Dodi menonton TV, Dodo juga lebih senang bermain game karna sudah tak dimarahi lagi oleh Dodi karna suara aneh.
      ......................... thank you JJJ........................

PUAN AGNIYAH RAHMAH

SDN 24 MACANANG
CERPENJ
PENCAKAR DIMALAM HARI
-----
MENJADI DETEKTIF
DARI KECIL


No comments:

Post a Comment

MATERI P3K "MATEMATIKA"

  Bahan Belajar Bilangan Asli, Cacah dan Bulat Konsep Dasar Bilangan Asli, Cacah dan Bulat Bilangan adalah suatu unsur atau objek yang tidak...